Mohon tunggu...
Dwi sulistianingsih.
Dwi sulistianingsih. Mohon Tunggu... Guru - Sang pemimpi

Pecinta Karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keputusan Hati

1 Agustus 2017   16:39 Diperbarui: 1 Agustus 2017   16:46 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Ah engga ah....ngga mau" . kata eva menolak centil.

" Pleaseee...deh vaaa....?".kata tian dengan nada panjang sepanjang kereta hehe.

Agar terlihat seolah olah sedang berfikir,Eva melirik keatap rumah tian,ke tembok, ke jendela sambil menggigit ujung jari telunjuknya . Eva sengaja tidak langsung menjawab karen Eva ingin sahabatnya itu menanti nantikan jawaban yang akan keluar dari bibir Eva.

        "Oke deh....!". kata eva menyetujui permintaan sahabatnya itu.

Seketika ekspresi wajah Tiyan berubah. Tian langsung trsenyum lebar ketika eva mengatakan bahwa eva akan mentlaktirnya makan .

"Nah gitu dong aku jadi makin sayang deh sama kamu...".kata tiyan sambil tersenyum menghadap Eva .

" Idih makin gila kamu yah...ih ngri aku liatnya. Kata Eva berkali- kali mengangkat bahuya yang geli melihat tingkah tiyan .

" Alay deh loh... gini-gini aku ngga mungkin kali suka sama kamu , emang loh pikir gue cewe apaan...?". kata Tiyan.

"Abisnya kamu kaya orang setres ajah ngomongnya...hehehe". kata Eva sambil cekikikan .

"Kamu udah nyelesain tugas dari pak guru belum yang kemarin?''. Tanya Eva .

"Udah dong aku kan ngga kaya kamu yang ngerjain PR di sekolah yang ujung ujungnya kena marak pak guru". Jawab Tiyan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun