Mohon tunggu...
Dwi sulistianingsih.
Dwi sulistianingsih. Mohon Tunggu... Guru - Sang pemimpi

Pecinta Karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keputusan Hati

1 Agustus 2017   16:39 Diperbarui: 1 Agustus 2017   16:46 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Udah yuk berangkat..."kata Tiyan sambil tersenyum  .

"Kirain mau dandan kaya mau ke pesta...ternyata kamu emang ngertin temen yah..ngga biarin temenya nungu kelamaan". Kata eva

"Ya iya dong aku kan emang pengertian sama sahabat ku yang satu ini...sambil mejewer pipi Eva yag tembem dan menggemaskan .

"iya deh kamu emang sahabatku yang T.O.P pokok nya , ya udah jalan sekarang katanya udah laper ?.kata eva mengajak.

Mereka pun berjalan bergandengan tangan sambil tertawa dengan lelucon kecil mereka . Setelah beberapa lama mereka berjalan akhirnya mereka sampai. Dan mereka memesan dua mangkok baso.

"mang bakso dua, oh iya mang jangan lupa yang pedes  ya mang sama es tehnya dua".

Kata Eva  memesan bakso. Dan mamang tukang baksonya pun segera menyiapkan pesanan mereka.

Sambil menunggu basonya siap mereka ngobrol tentang bgaimana di sekolahnya masing masing. Meskipun mereka telah  berteman sejak masih kecil,rumah mereka saja bersebelahan tapi mereka tidak pernah satu sekolah. Dan mereka sama sekali tidak pernah mempermasalahkan hal itu mereka tetep berteman baik hingga sekarang mereka selalu saling melenngkapi ketika salah satu dari mereka ada yang bersedih maka salah satunya akan berusah menghibur dan salinng menyemangati satu sama lain. Setelah mereka selesai makan bakso mereka pun pulang .

"gimana baksonya enak kan ?"tanya eva samil berjalan.

Iya enak...kok aku ngga tau kalo di sekitar sini ada bakso yang enak ". Jawab tian .

"Disono emang enak ,itu baksoo langgakanku dari dulu tau..tapi ngomong ngmong  sekarang udah  sore banget deh mendingan kita jalannya dipercepat . Aku takut kamu di marahin sama mamamu karena kamu pulang terlambat".

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun