Mohon tunggu...
Dwi sulistianingsih.
Dwi sulistianingsih. Mohon Tunggu... Guru - Sang pemimpi

Pecinta Karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keputusan Hati

1 Agustus 2017   16:39 Diperbarui: 1 Agustus 2017   16:46 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Eh kena! ...aduh ayam ..maaf ayam.,aku ngga sengaja yam.." dan akhirnya ayam itu lepas dari tikaman mulut ayam itu. Dan terlihat keadaan burung itu sudah mati dan keadaanya sangat miris kepalanya hampir putus dari badanya, dan keadaan ayam yang terkena pukula itu juga tidak kalah mirisnya. Ayam itu terus berputar putar dan terhuyung --huyung bak orang sedang mabuk. Tian juga khawatir degan keadaan ayam itu, tian segera membawanya masuk kedalam rumah dan meninggaalkan si pipit yang sudah mati terkapar disana.

" aduh gimana ini... hey ayam...kamu kenapa yam...". tiyan yang semakin panik dengan keadaan ayam yang di pukulnya itu dan tian terus berusaha menghentikan dan berusaha menegakan ayam itu agar dapat berdiri. Ayam  itu masih terus berputar putar dan kepalanya yang terus bergeleng- geleng kaya oraang struk .

" aduh gimana ini ... kalo ngga sembuh gimana ? ...kalo nanti mati gimana....aduh... gimana ini...?". lalu tian mencari cara untuk menyembuhkan ayam itu yaitu dengan meberinya makan. Tiyan mengambil beras untuk ayam itu makan. Lalu tiyan menaburkanya ditanah tepat didepan ayam itu. Tiba-tiba ibunya memanggil nya dari luar.

"yan...tiyan? tolong ambilkan ibu daun pisang di dapur 1 lembar ajah..? kata ibunya meminta tolong pada tiyan.

"iya bu...". suara ibunya semakin membuat tiyan panik, lalu tian  meninggalkan ayam itu di dapur. Dan tiyan keluar untuk memberikan daun pisang yang ada di dapur yang di minta oleh ibunya.

Saat tian masih beada di luar tian memndengar suara adiknya berteriak memanggil tiyan dari dalm rumah.

" Kak ...kak...ayam..sebelum adiknya menelesaikan perkataanya tiyan menyela.

"iya dek sebentar...oh ada ayam masuk ya... sebentar ya kakak ke sana..?".

"sebentar ya bu , itu ada ayam di dalem rumah". Tiyan segera berlari masuk ke dalm rumah ke tempat adiknya memanggil. Dan adiknya terus saja berteriak.

"Bukan itu kak ...ini ayam..". sebelum adiknya menyelesaikan ucapanya tiyan tepat saat itu sampai di depan pintu dan membuka pintu. Hal itu mengagetkan adiknya dan seketika adiknya terdiam.  Dan tiyan berusaha memberi tahu pada adiknya dengan berbagai cara ,dan alasan agar adiknya tidak penasaran dan mengadu pada ibunya soal ayam itu. tapi adiknya samasekai tidak memahami apapun yang di katakan oleh kakaknya. Dan ini adalah jurus terkhir yang di keluarkan tiyan dan yakin  itu akan berhasil.

" maksudnya gini ade ku yang tersayang... ini ayammya lagi sakit... dan butuh makan juga istirahat jadi ngga usah nanya nanya lagi dan ngga usah penasaran lagi soalnya kamu dipanggil tuh tadi sama ibu.."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun