Mohon tunggu...
Dwi sulistianingsih.
Dwi sulistianingsih. Mohon Tunggu... Guru - Sang pemimpi

Pecinta Karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keputusan Hati

1 Agustus 2017   16:39 Diperbarui: 1 Agustus 2017   16:46 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kata siapa orang ngga ada yang manggil juga...". Kata adiknya tidak percaya dengan sedikit melirik ke arah tiyan.

" Ih beneran kok orang tadi ibu manggil kamu ... kalo ngga mau yaudah kalo ibu marah bodoh amat, kakak ngga perduli..." kata tiyan sambil menjulurkan lidahnya pada adiknya. Akhirnya adiknya mendengarkan ucapan tiyan dan pergi menemui ibunya.

 Lalu ketika  adiknya bertanya pada ibunya ibunya mengatakan bahwa ibunya tidak memanggil. Lalu adikya yang sedikit usil itu berteriak dari luar.

"iya ada apa kak ,,, emang ayamnya kenpa ko muter-muter sih kak,,,abis di pukul ya kak,,,, haahaha". Kata adikya yang berteriak dari luar. Tiyan yang mendengar ucapan adiknya ,tiyan yang erada di dalam rumagh langsung terdiam dengan matata sedikit melotot memandang pintu yang membatasi penglihatan tiyan ke adiknya. Tiyan segera membuka pintu dan medapati adiknya sudah lari jauh tak terlihat. Tiyan yang terus gugup hanya memandangi si ayam yang masih terus berputar.

        Sepertinya tian seperti mendengar suara langkah kaki berjalan mendekati pintu. Tian yang semakin panik segera mendekati pintu dan membukanya teryata itu adalah ibunya. Tiyan segera menghalangi ibunya masuk kedaam rumah jika tiayan biarkan ibunya masuk ke dalam rumah tiyan yakin pasti diay akan mendapat omelan dari ibunya, jadi tiyan terus menghalangi ibunya agar tidak masuk ke dapur. Tapi ibu tiyan yang melihat gelagat anaknya yang seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

" Ada apa an sih kok ibu ngga boleh masuk..minggir ah.. .sambilmendesak tangan tiyan dan menerobos masuk. Tiyan yang begitu panik hanya menepuk jidatnya saja.

"aduh...parah.."

        "Ini ayam siapa tiyan kok ngga massuk dalem rumah dibiarin ? tanya ibunya .

        "iya bu..." jawab tiyan yang tidak fokus ,tiyan sambil melihat ke arah ibunya. Dan tiyan bersyukur ayam itusudah dalam keadaan baik baik saja dan  sedang memakan beras yang tian berikan. Kekawatiran tian seketika lenyap melihat keadaan ayam itu yang sudah baik baik saja. Dan seger menggiring ayam itu keluar dari dalam rumah agar ibunya tidah memarahinya.

Begitu banyak mata begitu banyak pemikiran yang akan di timbulkan masing masing penglihatan . Tak dapat mengatur setiap pandangn penilaian yang mampu menciptakan banyak permasalahan yang menyulitkan . Berhasil pecahkan misteri penghalang kebahagiaan yang memilkan ,hilangkan kesepian.

Di suatu malam penuh ketakutan,menuggu pagi datang berusaha memejamkan mata agar terus terpejam. Tian tengah duduk sendiri penuh gelisah. Tiba- tiba ibunya masuk dan melihat tian tengah gelisah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun