Mohon tunggu...
Dwi sulistianingsih.
Dwi sulistianingsih. Mohon Tunggu... Guru - Sang pemimpi

Pecinta Karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keputusan Hati

1 Agustus 2017   16:39 Diperbarui: 1 Agustus 2017   16:46 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"buka mulutya...a...aa ?". bagaikan seorang kakak yamg hendak menyuapi adik kecilnya untuk makan, dengan kasih sayang eva  membujuk tian untuk makan. Tapi namanya saya orang sakit dimana mana pasti tidak enak makan. Tian sama sekali tidak membuka mulutnya dan terus terusan menggeleng kan kepala menolak untuk makan.

Lalu terlintas di benak eva cara yang yakin berhasil untuk dapat membujuk tian agar mau makan.

Lalu tian memulai rencananya, tian berkata

" yaudah kalo ngga mau makan aku mau pulang ajah lah, tian ngga suka aku ada disini makanya ngga mau makan gerutu eva yang purapura . sebenarnya itu hanya rencana eva saja eva yakin setelah itu tian pasti mau makan.  Eva meletakan nampan berisi makanan itu di meja samping tian. Dan segera pergi keluar ruangan. Tian hanya terdiam melihat sikap eva . sebelum eva berjalan  menapai empat langkah dari tempat dimana eva berdiri sebelumnya. Tiaan menghentikan langkah nya dan berata

" iya iya  aku makan sekarang tapi kamu jangan pergi ya va please temenin aku....kata tian mem0hn lalu eva menghentika langkahnya.

"nah gitu dong kamu harus bayak makan biar cepet sembuh lalu eva mengambil mangkuk berisi bubur danmenyuapai tian satu mangkuk bubur telah habis . eva menyuapi sahabatnya dengan penuh kasih sayang disetiap sendoknya.hal itu berjaln selama tiga hari. Setelah tiga hari tian di rawat akhirya tian di bolehkan pulang olleh dokter. Tian pun dibawa pulang oleh orang tua nya dan eva juga mengantar tian hingga sampai rumah tian.

Cinta mengubah seseorang

Suasana pagi penuh aroma masadepan , nyanyian burung gereja bersahutan seolah sedang merasakan kegembiraan yang luar biasa .tian sedang duduk di teras rumaahnya menikmati udara pagi yang segar dengan di temani secangkir susu yang ibunya buat khusus untuk tian. Tak ada hal yang lebih indah dibandingkan kasih sayang dan perhatian dari orang yang dicintainya yang tak lain adalah kasihsayang keluarganya.      

Tian sejenak memkirkan sesuatu yang telah terjadi dengan dirinya di hari hari sebelum dia mengalami kecelakaan,lalu sambil terbata -bata kesulitan untuk berjalan tian beranjak dari tempat duduk dan bersandar di tembok.Sesosok teman sekaligus seorang sahabat  hadir dihadapan tian yang sontak membuyarkan lamunannya nya ,dia tampak sangat berbeda dari penampilanya dari hari biasanya .

"wow...beedaaa... cantik,bagaikan putri raja" kata-kata itu meluncur spontan dari mulut tian yang melihat penampilan eva.

Tian bukanlah seorang puitis yang pandai merangkai kata . Seindah  bunga mawar yang mekar di pagi hari sepotong syair meluncur dari bibir tian , eva sungguh sangat berbeda penampilanya dibandingkan hari- hari dimana tian kenal eva. Eva yang tian lihat saat ini lebih cantik dan fresh, dan  rapih . Tian terbelalak heran melihat penampilan eva yang brerbeda.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun