Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Skema Pembiayaan Kuliah Berbasis Pinjol Buat Mahasiswa Dongkol

1 Februari 2024   02:07 Diperbarui: 1 Februari 2024   13:12 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maraknya kerja sama antara perguruan tinggi dengan lembaga pinjaman daring menimbulkan kontroversi. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Maraknya pinjaman daring atau pinjol sebagai solusi untuk pembiayaan pendidikan tinggi seperti Uang Kuliah Tunggal (UKT) di beberapa perguruan tinggi ternama patut disikapi dengan kritis. 

Tidak dapat dipungkiri, fenomena ini muncul sebagai alternatif cepat bagi mahasiswa yang terjebak dalam kungkungan biaya pendidikan yang melonjak.

Pertanyaannya, seberapa sehatkah langkah-langkah ini? Mengapa banyak perguruan tinggi  terpaksa atau memilih bekerja sama dengan pinjol sebagai solusi finansial bagi mahasiswanya? 

Apakah ini merupakan refleksi dari kebijakan pendidikan oleh pemerintah yang mungkin tidak lagi dapat memberikan dukungan finansial yang memadai bagi rakyatnya?

Sementara pihak kampus dan beberapa pihak menyebut kerja sama dengan pinjol sebagai "kemudahan finansial," kita perlu merenung lebih dalam tentang hal ini. 

Apakah memberikan akses kepada mahasiswa untuk berhutang pada lembaga non-keuangan adalah bentuk solusi yang sejalan dengan misi pendidikan tinggi?

Bukan rahasia lagi bahwa pinjol seringkali menghadirkan risiko finansial yang tinggi bagi peminjamnya. 

Tingginya suku bunga dan persyaratan pembayaran yang kadang membebani bisa memberikan beban lebih lanjut pada mahasiswa yang seharusnya berkonsentrasi pada pendidikan mereka. 

Mengapa sebagai seorang mahasiswa, harus kami yang langsung berurusan dengan pinjol tersebut? Mengapa bukan kampus atau pemerintah yang bekerja sama dengan pinjol tersebut untuk menghadirkan pinjaman versi resmi dari internal.

Jujur, mungkin banyak dari kita juga sudah tak lagi percaya dengan perusahaan-perusahaan pinjol tersebut. Bunga yang tinggi, tenor yang pendek, dan cara intimidatif dalam menagih, apa lagi yang harus ditoleransi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun