Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mobil yang Terbakar

18 September 2025   20:20 Diperbarui: 18 September 2025   18:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia kadang-kadang mendapatkan tangannya gemetar ketika orang memberinya beban kerja yang berlebihan. Dia tahu tanda-tandanya. Itu di luar kendalinya.

Tengah malam, terdengar bunyi gedebuk logam dari jalanan di luar apartemen.

Hal pertama yang dipikirkannya adalah anak-anak putus sekolah yang memukul tiang lampu jalan, tetapi ketika dia sampai ke jendela, tidak ada apa-apa di sana, dan dia menyadari pasti ada sesuatu yang jatuh dari mobil.

Tentu saja itulah suara yang terdengar.

Masalah apa lagi yang lebih buruk dari ini?

Hanya lampu depan apartemen yang menunjukkan bahwa ada mobil-mobil di sana. Masih bagus dan mulus, tidak tersentuh oleh api. Dan bahkan tanpa lampu jalan, mobil-mobil itu berada tepat di tempat yang dia kira, begitu dia melihat ke luar jendela.

Pasti ada sesuatu yang terjatuh dari bawah mobil.

Bagian luarnya tampak sama - atapnya menggembung seperti bisul, segumpal sampah meleleh di jok belakang, jendela-jendela dengan beberapa jari bergerigi dibiarkan mencakar bagian tengahnya yang kosong, cat yang hangus begitu rata hingga tak terlihat dalam gelap, lenyap seperti rahasia hanya untuknya.

Dia tidak tahu bagaimana dia bisa mengetahui seperti apa bagian mobil lainnya. Lampu jalan masih padam. Bukannya dia sedang melihatnya.

Mobil itu adalah hal terakhir yang ingin dilihatnya.

Dia menutup tirai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun