Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mobil yang Terbakar

18 September 2025   20:20 Diperbarui: 18 September 2025   18:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia membayangkan mereka muncul di depan pintunya, menanyakan bagaimana dia bisa tahu tentang api yang membakar. Menanyakan padanya apakah ada yang bisa memverifikasi bahwa dia ada di dalam gedung.

Dia mungkin akan menghabiskan sepanjang malamnya di kantor polisi karena menjadi tersangka, dan kemudian dia akan muncul di tempat kerja seperti zombie.

Itu bukan urusannya.

Mungkin itu salah satu dari anak-anak punk itu - pertengkaran pribadi antara dua anak putus sekolah dan tidak ada hal lain yang lebih baik untuk dilakukan di malam hari selain melemparkan rokok yang menyala melalui atap mobil membuat mobil itu terbakar.

Dia tidak sabar menunggu polisi datang. Maka anak-anak itu akan dibawa ke kantor polisi.

Mungkin pemilik mobilnya, yang melakukannya demi uang. Itu pernah terjadi. Perusahaan asuransi mempunyai divisi penyilidikan penipuan untuk menanganinya.

Polisi akan mencari tahu. Lebih baik tidak terlibat.

***

Satu jam kemudian dia melihat ke luar jendela untuk melihat apakah ada anak remaja yang kembali. Mungkin memotret. Mungkin salah satu dari mereka merasa bersalah dan mengambil tanggung jawab, ingin memdamkan api .

Tentu saja tidak ada yang datang. Lingkungan ini akan menjadi neraka.

Dia kembali membaca buku, menutup telinga saat terjadi kebakaran, ketika mobil akan meledak dan menghancurkan separuh mobil lain di blok tersebut, lalu polisi akan muncul dan anak-anak itu akan menyesal telah bermain-main dengan milik orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun