Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mobil yang Terbakar

18 September 2025   20:20 Diperbarui: 18 September 2025   18:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Apakah itu sebuah pesan? Apakah dia melihatnya menyaksikan malam kebakaran itu? Lalu, apa yang dia tunggu?

Tapi itu bukan apa-apa. Dia memberi terlalu banyak harapan dan penghargaan kepada orang lain. Dia mungkin lebih baik berpura-pura tidak melihat mobil itu sama sekali. Dia bukan tipe tetangga yang suka mengucilkan diri.

***

Dia pulang terlambat. Pringadi pergi ke sebuah pertemuan bisnis dan tidak pernah kembali, dan seseorang harus menutup buku bulan itu. Jadi, inilah dia, pada jam sepuluh malam, masih berada di luar gedung apartemen.

Para remaja tidak berada di bawah lampu jalan yang rusak. Dia mungkin bisa tidur sebelum tengah malam setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Mobilnya masih di sana. Salah satu ban pecah. Seperti orang mabuk, dia setengah melangkah terhuyung-huyung keluar dari jalan.

Dia seharusnya sangat beruntung.

Dia menutup pintu di belakangnya, menguncinya dua kali.

Saat duduk di mejanya, ada suara-suara kecil yang mengganggunya, seperti seseorang di luar sedang menggaruk dinding dengan kuku.

Dia tidak memeriksanya. Dia punya pekerjaan.

Dia sangat lelah sehingga dia tidak bisa menghentikan gemetar tangannya yang memegang cangkir kopi kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun