Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mobil yang Terbakar

18 September 2025   20:20 Diperbarui: 18 September 2025   18:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Awalnya dia mengira lampu jalan sudah menyala kembali, tapi tentu saja tidak. Sudah Enam minggu gelap. Sudah ada botol dan kaleng minuman yang bertumpuk di trotoar setiap pagi dari para remaja putus sekolah yang datang setiap kali ada tempat gelap terpencil yang bisa mereka temukan, dan kemudian mereka merokok, minum, dan berteriak-teriak  sepanjang malam tepat di bawah jendela ketika dia mencoba untuk tidur.

Dia melihat ke luar jendela agak ke samping, kalau-kalau ada anak-anak SMA di bawah sana.

Jalanan sepi, kecuali mobil yang terbakar.

Letaknya di sisi jalan. Apinya masih bersinar melalui kaca depan, membuat bayangan menari.

Dia bertanya-tanya mobil siapa itu.

Kemudian dia menjadi gugup.

Bagaimana kalau mobil itu meledak? Bagaimana kalau api berkobar dan membakar semua mobil di jalan? Kalau pohon asam jawa peneduh di tepi jalan terbakar? 

Asam jawa adalah satu-satunya pohon yang menyaring asap rokok para remaja.

Dia berdebat dengan nuraninya untuk menelepon polisi, tapi dia bisa menebak masalah yang akan menimpanya.

Anonim bukanlah tanpa nama. Semua orang tahu itu. Apalagi di lingkungan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun