"Iya, dari Solowesi," belanya sambil tersenyum.
      "Nggak lucu Pak," potong Rinta dengan wajah bersungut-sungut tapi tak lagi ditanggapi Pak Akbar.
      "Eh, Din besok ada sidang doktor lho," Pak Akbar mengabarkan.
      "O, iya, Pak, jam berapa? Makan gratis tuh," sambutnya antusias. Setiap ada sidang doktor di gedung rektorat lantai lima ada banyak makanan. Calon doktor  menyediakan makanan untuk yang datang mengikuti sidang atau yang sekedar datang untuk numpang makan seperti Dini.
      "Jam satu."
      "Wah, pas waktu makan siang."
      "Boleh juga, kita ikut semua yuk!" ajak Ica bersemangat.
      "Dengar-dengar salah satu pengujinya Kak Seto. Disertasinya tentang PAUD," Pak Akbar menambahkan informasi lain yang dirasa penting."Bu Lisa mau ikut juga kan?"
      " Wah  Pak Akbar mulai PDKT sama Bu Lisa," goda Rinta sambil cekikikan.
      "Sama-sama dari Jawa, Rin," sambung Trinita, " Mbak Lisa dari Yogya Pak Akbar dari Solo."
      "O, iya benar juga ya?" Ica terlambat menyadari gurauan teman-temannya.