Mohon tunggu...
Yuni Retnowati
Yuni Retnowati Mohon Tunggu... Dosen - Biarkan jejakmu menginspirasi banyak orang

Dosen komunikasi penyuka film horor dan thriller , cat lover, single mom

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hati Perempuan (Bagian 6: Memahami Lelaki)

29 Februari 2020   11:17 Diperbarui: 29 Februari 2020   11:23 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haribappeda.batangharikab.go.id

            "Laki-laki mau seenaknya sendiri memperlakukan perempuan," komentar Trinita menunjukkan antipati.

            "Pak Akbar jangan mau enaknya sendiri. Umi juga nggak mau sama laki-laki beristri," tambah Ica ikut angkat bicara.

            Pak Akbar merasa seperti dihakimi. Wajahnya sedikit memerah tapi mencoba tersenyum tak ingin menanggapi semua ucapan yang ditujukan kepadanya. Meski tak ada lagi Khalisa, dia masih bertahan di sana hingga beberapa lama. Ketika penjual pempek melintas di depan rumah, semua minta dibelikan. Pak Akbar membayar semua pesanan mereka tapi Khalisa menolak waktu ditawari oleh teman-temannya.

            Beberapa hari setelah itu Rinta membawa sebuah kabar tentang Pak Akbar. Mereka sedang makan malam ketika Rinta menuturkan kisah yang menarik minat semua orang.

            "Ternyata Pak Akbar itu duda."

            "Dari mana kamu tahu?" Dini yang paling terkejut.

            "Bang Ihsan yang cerita. Dia tuh duda anak tiga. Anaknya  perempuan semua dan semuanya ikut mantan istrinya di Pare-pare sana."

            "O, pantes dia naksir Umi," sahut Dini , "Gimana Umi? Diterima nggak?"

            "Kalau duren tajir baru diterima ya Mbak?" goda Trinita.

            "Iya ini nggak jelas orangnya. Kerjanya apa sih Din?" Ica ikut bicara.

            "Aduh, Dini nggak tahu. Dia teman Dini matrikulasi Bahasa Inggris. Kalau nggak salah kerja di LSM atau Dinas apa gitu. Tapi dia relasinya banyak lho. Orang-orang hebat lagi," urai Dini panjang lebar membuka seluruh memori tentang laki-laki Sulawesi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun