Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] No Other, The Story [42/55]

5 April 2020   16:22 Diperbarui: 5 April 2020   16:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Wookie, aku suka sekali suaramu. Meski suara Yesungie oppa memang yang terbaik, tapi aku merasa suaramulah yang bisa mengendalikan perasaanku," jawabnya, "mendengarmu bernyanyi begitu dekat, aku benar-benar merasa bahagia."

"Syukurlah Yifang suka. Aku akan bernyanyi untuk Yifang, kapanpun Yifang mau, asal bisa melihat Yifang tersenyum."

"Aku akan selalu tersenyum kalau Wookie bersedia berada di sampingku selamanya."

Dan matanya memandang lurus ke mataku. Aku merasa terpaku pada binar indah di matanya, yang kusadari, matanya sangat mirip dengan mata Heechul hyung. Alisnya yang tebal, wajahnya yang agak bulat, pipinya yang chubby, hidungnya yang kecil, bibir merahnya melengkung membentuk senyum, perlahan menunjukkan kedua lesung pipinya, yang sama persis dengan lesung Leeteuk hyung, dan kulit wajahnya yang mulus. Dia Yifang-ku, yang benar-benar membuatku merasakan indahnya dunia ini. Dan wajah itu semakin mendekatiku... aku tidak berani bergerak, tidak berani berpikir, tidak tau harus bagaimana... tangan kirinya masih mencengkeram lengan kananku, dan tangan kanannya kini menekan dadaku, ketika bibirnya menempel di bibirku. Jantungku berdebar semakin keras, terasa agak menyakitkan, suaranya memenuhi rongga dadaku. Aku memejamkan mataku. Gelenyar kebahagiaan yang aneh menjalari tubuhku, seperti aliran listrik yang baru saja dinyalakan dari sakelar entah dimana. Mungkin sakelarnya adalah bibirku. Bibirnya sangat lembut, ada bau dan rasa teh yang baru diminumnya. Ini... ciuman pertamaku. Apa yang harus kulakukan? Aku khawatir sekali, tapi aku tidak ingin membuatnya kecewa. Harusnya aku Tanya Yesungie hyung bagaimana caranya membuat gadis bahagia, atau langsung saja Tanya padanya bagaimana caranya mencium seorang gadis, dia pasti lebih paham dariku. Tapi... bibirnya itu bergerak pelan... membimbingku... dan aku bisa melakukannya. Aku juga bisa menciumnya. Aku tidak ingin semua ini berakhir... aku terlalu bahagia... Yifang, apakah kau juga bahagia?

AUTHOR'S SPECIAL POV

"Whoa~ semuanya, kesini," pinta Kibum, agak jelas.

Leeteuk, Kibum, Sungmin dan Kyuhyun, keempatnya tidak pergi sebenarnya, mereka hanya keluar dari apartemen untuk bersembunyi sementara waktu. Kibum mengecek dari waktu ke waktu, keluar masuk apartemen tanpa suara, menunggu saat ini. Dan ketika Ryeowook sudah membawa Yifang ke depan grand piano, dia berbisik tidak sabar. Berturut-turut Sungmin, Kyuhyun dan Leeteuk berjingkat masuk ke apartemen, menumpuk badan di atas Kibum. Leeteuk bahkan sudah menjulurkan ponselnya, siap merekam.

"Aigo, hyung, hati-hati, nanti ponsel yang terjulur itu kelihatan," protes Sungmin.

Leeteuk berbisik, "tenang saja, mereka tidak akan melihat. Aigo~ suara Wookie kita memang sempurna."

"Yifang suka?" Tanya Ryeowook, menghadap Yifang sekarang.

"Agak tidak jelas dari sini. Apa kita perlu mengambil resiko bersembunyi di balik sofa untuk melihat dengan lebih jelas?" Tanya Kibum resah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun