"Aku paling takut waktu ini tiba... aku tidak bisa kehilangan Yifang, baba! Yifang, tolonglah... jangan buang kami. Maafkan kami. Kami tak punya siapa-siapa lagi selain kau."
Aku mengamati semuanya dengan cemas. Yifang masih mengendalikan dirinya, entah menangis, entah marah, aku tidak bisa membedakannya sekarang. Tapi aku kembali meremas bahunya, memberinya dukungan tanpa kata-kata. Dia memandangku, matanya merah. Aku mengangguk. Aku percaya, pilihan apapun yang ada di tangannya, itu pasti yang terbaik untuk semuanya.
"Ma... ba... aku memaafkan kalian. Aku juga menganggap kalian orangtua kandungku sendiri. Aku malah merasa asing dengan keluarga baruku, meski aku juga akan menyesuaikan diri, mencintai mereka seperti aku mencintai kalian," kata Yifang.
"Kau... kau masih menginginkan kami, Yifang?"
"Ya, tentu saja, ma. Apa itu maksudnya aku harus memilih? Memangnya aku tidak bisa memiliki dua keluarga sekaligus? Harusnya aku bahagia menjadi orang minoritas yang bisa punya dua keluarga, itu artinya aku beruntung. Aku tidak akan membuang kalian, aku tidak akan durhaka! Kalau kalian tidak membeliku waktu itu, aku bisa jadi apa sekarang?"
Hatiku bergetar karena terharu. Yifang... dia punya jalan pikiran yang begini terbuka...
"Kalau tidak ada kalian, aku bisa ada dimana? Bisakah sekarang aku begini bahagia, bisa bertemu dengan keluarga kandungku, dengan sahabat-sahabat dan orang yang paling kucintai sekarang? Aku seharusnya berterimakasih pada kalian, untuk pilihan kalian terhadapku, untuk cinta kalian, untuk segala yang kalian korbankan, sehingga aku jadi seperti sekarang. Baba... mama... boleh kan aku memiliki dua keluarga sekaligus?"
Yifang maju dan berlutut di depan kedua orangtuanya, sekaligus mengambil masing-masing satu tangan mereka untuk digenggamnya.
"Ma... ba... dui bu qi... aku sudah membuat kalian sedih. Aku janji, setelah ini aku tidak akan membuat kalian sedih lagi," kata Yifang, "tapi jangan pisahkan aku dari kehidupanku yang sekarang, kumohon..."
Baba Yifang menyentuh kepalanya dan membelainya lembut.
"Yifang... tentu saja boleh... kau boleh memiliki dua keluarga sekaligus. Dan seharusnya kamilah yang minta maaf padamu... tapi kau malah berterimakasih... kau... kau membuat kami bangga dengan jadi seperti dirimu yang sekarang," ujar baba, "kami tidak akan membawamu pulang lagi. Kau sudah dewasa, nak."