Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] No Other, The Story [42/55]

5 April 2020   16:22 Diperbarui: 5 April 2020   16:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Darimana... darimana kalian mendapatkan aku? Kenapa kalian mengambilku?" Tanya Yifang tajam.

"Kami sudah menikah tiga tahun lamanya tapi belum memiliki anak, dan akhirnya terungkap bahwa mama tidak bisa melahirkan, dan... kami memutuskan mengadopsi anak. Saat itu susah sekali untuk mendapatkan bayi yang sehat, kami mencari kemana-mana. Akhirnya ada yang menjualmu ke kami... dan kami mengadopsimu, karena kau cantik dan sehat. Mereka bilang bahwa kau adalah seorang Korea."

Aku mendengarkan pembicaraan ini dengan seksama, aku takut kemampuan berbahasa Mandarin-ku masih belum cukup untuk mengikuti topic ini, tapi syukurlah sepertinya aku cukup mengerti.

"Kami merasa aman karena kemungkinan kau untuk bertemu atau menikah dengan keluarga kandungmu sendiri akan kecil, karena mereka di Korea. Kami... bukan keinginan kami untuk memisahkan kau dengan keluargamu," ucap baba, matanya berkaca-kaca.

"Berapa... berapa harga yang kalian berikan... untuk membeliku?" Tanya Yifang.

"140000 RMB untuk saat itu."

Yifang melemas dan bibirnya bergetar.

"Aku... aku hanya dihargai 140000 RMB? Aku yang dipisahkan dari keluargaku nun jauh di Korea, dihargai 140000 RMB? Dasar penculik brengsek! Menghancurkan keluargaku!"

"Yifang... Yifang maafkan kami... maafkan kami yang tidak pernah jujur padamu, kami benar-benar takut kehilanganmu."

"Kami mencintaimu, Yifang... menyayangimu seperti anak kandung kami sendiri. Tapi... tapi mungkin sekarang kau tidak menginginkan kami lagi?" Tanya mamanya, mulai menangis lagi.

"Ma... waktunya sudah tiba ketika Yifang harus memilih di antara kita atau keluarga kandungnya. Kita hanya bisa menerima keputusannya," ucap baba, menenangkan mamanya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun