Mohon tunggu...
Operariorum
Operariorum Mohon Tunggu... Buruh - Marhaenism

Operariorum Marhaenism, merupakan Tulisan-tulisan mengenai ditindasnya orang Minoritas didalam realitas dan pola-pola diskriminasi yang dilakukan oleh pemilik otoriter, korporat dan kapitalissecara semenang-menang dan tidak adanya keadilan bagi kaum maniver mikro.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Teori yang Bersifat Inheren dalam Hukum

18 Maret 2021   09:04 Diperbarui: 18 Maret 2021   09:19 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 4. Karena keinginan berbuat seperti juga yang dibuat oleh orang lain.

5. Karena takut akan sanksi-sanksi hukum.

6. Karena takut dikucilkan oleh masyarakat.

Namun demikian, ketika kita pertanyakan tentang hubungan, fungsi bahkan eksistensi dari unsur etika ke dalam bidang hukum, jawabannya berbeda-beda satu sama lain tergantung paham atau dianut. Penganut paham hukum alam aliran hukum yang mana yang yang sangat mengakui fungsi dan eksistensi unsur etika dalam bi- dang hukum, baik dari segi hukum substantif maupun dari segi hu- kum prosedural. Adapun berdiri di ujung ekstrem yang lain adalah paham hukum positivisme/legisme (seperti yang dianut oleh Hans Kelsen atau John Austin), yang sama sekali tidak mengakui fungsi dan eksistensi etika/moral di dalam hukum. Karena, sebagaimana diketahui bahwa aliran positivisme sangat mengagung-agungkan hukum tertulis yang hanya bersandarkan kepada kaidah-kaidah dan aturan hukum tertulis yang notabene dibuat oleh manusia saja.

Tidak ada hukum lain di luar itu, sehingga tidak ada juga yang namanya hukum alam, dan faktor etika tidak relevan bagi hukum. Adapun paham-paham lain mengakui fungsi dan eksistensi etika dalam hukum meskipun tidak sekuat yang diakui oleh para peng- anut paham hukum alam.

Polemik tentang dari mana asalnya moral berjalan seiring de ngan polemik dari mana asalnya hukum. Banyak teori yang tercipta untuk menjawab pertanyaan dari mana asal atau sumber dari moral tersebut antara lain:

1. Teori teologis.

 2. Teori akal budi.

 3. Teori sosiologis.

 4. Teori historis

 Teori teologis dalam hal ini mengajarkan bahwa sebenarnya moral berasal dari ajaran agama (dari Tuhan). Karena itu, mana yang dianggap bermoral tinggi (dianjurkan bahkan diharuskan un-/ tuk dilakukan), mana yang tidak melanggar moral (sehingga tidak dilarang untuk dilakukan), dan mana yang melanggar moral (sehingga dianjurkan untuk tidak dilakukan, bahkan dilarang untuk dilakukan) kesemuanya tersebut berasal dari Tuhan, yang untuk kepastiannya harus disimak dalam kaidah-kaidah yang terdapat dalam kitab-kitab suci dan/atau dalam apa-apa yang diajarkan oleh para nabi utusan Tuhan ke dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun