Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terserak

23 Oktober 2019   23:39 Diperbarui: 24 Oktober 2019   00:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

peluk dan kecupmu senantiasa

Menghangatiku

sampai Bisu

dan

Memaku

( selamat ulang tahun, istriku. puisi, doa,  cinta dan setia untukmu )

11

Percakapan Angin, Pucuk Daun dan Mendung di Suatu Senja yang Dingin dan Basah

"Aku minta maaf karena ngga bisa memenuhi janji utk bercerita tentang _sunrise_ & _sunset_ di pantai itu," Angin berkata kepada Pucuk Daun.

Pucuk Daun diam & resah. "Sepanjang hari langit suram. Mendung tekun menutup matahari," sambung Angin. Pucuk Daun masih beku dan bisu.

Mendung yang melihat mereka kemudian berkata :"Maafkan aku kerna seharian menggelapi bumi. Hari itu ada sepasang kekasih yang bersetia suci sampai kapanpun. Lihatlah kini mereka menikmati cinta, berlarian di pantai dengan gembira." 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun