Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terserak

23 Oktober 2019   23:39 Diperbarui: 24 Oktober 2019   00:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku susah bernafas karena bayangmu membelitku. 

Dan aku tidak bisa menulis puisi karena wajahmu menyandera kata-kataku.

Inilah aku yang menyerah pasrah pada pesona dan cintamu.

47

Rajam

Kutangkap sajak di tengah hujan lebat

Jarum jam berkarat menghujam hujam

Meleleh darah di pori dan hatiku

Aku kuyup, kedinginan dan menggigil

Menanggung luka dan pengkhianatan

Yang kau tancapkan sejak berabad silam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun