Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terserak

23 Oktober 2019   23:39 Diperbarui: 24 Oktober 2019   00:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sela-sela pembicaraan itu kita tergelak seperti anak kecil yang melihat tingkah badut.

" Lihat, langitnya mulai mendung. Ayo kita pulang sebelum hujan datang," katamu. "Tidak," balasku cepat. " Aku ingin kita berhujan hari ini. Aku menyukai rambutmu yang basah dan lunglai menahan air hujan. Dan aku ingin mengusap larik-larik air yang mengaliri pipimu sambil kusisikkan : engkau cantik."

64

melingkar

Sel-selku bergetar

Hormonku bergetar

Syarafku bergetar 

Ototku bergetar

Kelaminku bergetar

SEMESTA BERGETAR

Berputar-putar, melingkar-lingkar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun