Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terserak

23 Oktober 2019   23:39 Diperbarui: 24 Oktober 2019   00:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musik berdentam. Dada digedor. Dalam gelap kelelawar berputar-putar, menyambar-nyambar. Putung rokok dan abu mengotori meja yang basah dibanjiri tumpahan bir dan Jack D. Ruangan pengap dan sesak oleh hasrat, tawa, asap rokok, bualan dan kepalsuan. 

Dada meledak liar. Tak tahu dimana dan mau apa. 

Mata nanar. Menelanjangi kumparan semesta.

Telinga menangkap gelegar. Suarasuara menjadi tak bermakna 

Kelamin terkapar. Birahi menelan cinta

Sedetik kemudian segalanya menjadi pekat

Dan selanjutnya sekarat

74

Masih Termangu Terpesona di Malam Minggu Ke Tiga Puluh di 2019

Jadi begini Kekasih, kenapa malam mingu ini aku masih saja termangu, takjub dan terpesona sampai hilang kata ?

Karena siang tadi aku menerka rindu akn datang bersama angin yang setelah itu akn hinggap di hati para perindu seperti aku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun