Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terserak

23 Oktober 2019   23:39 Diperbarui: 24 Oktober 2019   00:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan pelan-pelan meleleh ke bibirmu

" Sebaiknya kita berteduh saja. Gerimis sudah menjadi hujan yang ganas. Aku khawatir kamu kena flu", bisikku di telinganya

" Berteduh ?", kau bertanya heran sambil mendongak ke langit

" Tidak. Ini hujan pertama setelah seribu abad.

 Kita akan terus berjalan. 

Bahkan kita akan bercinta dengan ledakan berpanjang-panjang 

sampai hujan ini reda!!", teriakmu kini

Astaga, aku terkesima 

karena tiba-tiba aku menjelma hujan

dan kamu bumi

aku menghujamimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun