Bisnis & Kewirausahaan (startup incubator, manajemen usaha, digital marketing)
Saintek & Riset (fisika, kimia, biologi, riset terapan)
Olahraga & Pertahanan Fisik (atletik, bela diri, taktik kepemimpinan lapangan)
Seni, Budaya, & Komunikasi (musik, sastra, sinema, media kreatif)
3. Modul ini fleksibel: seorang peserta bisa mengambil kombinasi lintas jalur, misalnya Teknologi + Seni untuk mengembangkan inovasi di bidang creative industry.
4. Pendekatan Adaptif & Diferensiasi
Adaptive Learning: AI menyesuaikan tempo dan tingkat kesulitan sesuai progres peserta.
Mentoring Individual: Setiap peserta memiliki mentor tetap yang mengawasi perkembangan personal.
Project-Based Learning: Peserta tidak hanya "belajar", tetapi menghasilkan karya nyata (misalnya: prototipe aplikasi, karya seni, bisnis mini, riset lapangan).
5. Integrasi Nilai Nasional & Global
Kurikulum dirancang untuk menghubungkan akar lokal dengan tantangan global. Remaja belajar tentang Pancasila, sejarah, dan kebudayaan, tetapi juga dibekali dengan kemampuan menjawab tantangan era AI, ekonomi digital, dan krisis iklim. Dengan demikian, WKN menjadi wadah pembentukan global citizen yang berakar Indonesia.
6. Evaluasi Modular & Longitudinal
Kurikulum tidak hanya dievaluasi per modul, tetapi juga dilihat lintas waktu. Misalnya, seorang peserta yang menunjukkan peningkatan dalam kepemimpinan di fase 1 akan diberi kesempatan memperdalamnya di fase 2, bahkan diarahkan ke jejaring alumni untuk melanjutkan peran kepemimpinan sosial setelah program selesai.
Dengan rancangan kurikulum adaptif ini, WKN akan membentuk generasi muda yang disiplin sekaligus kreatif, nasionalis sekaligus kosmopolitan, realistis sekaligus visioner.
E. Infrastruktur, Stakeholders, dan Roadmap Implementasi
1. Infrastruktur Fisik & Digital
Kampus WKN Nasional & Regional: Dibangun atau memanfaatkan fasilitas militer, pesantren modern, politeknik, serta pusat pelatihan pemuda. Kampus ini dilengkapi asrama, laboratorium, lapangan olahraga, studio kreatif, dan ruang riset.