Bela Negara dalam Makna Modern: bukan sekadar baris-berbaris, tapi pemahaman tentang kedaulatan, demokrasi, kebinekaan, dan ancaman kontemporer (cyber war, hoaks, krisis lingkungan).
Penguatan Fisik & Kesehatan Mental: olahraga terstruktur (lari, renang, bela diri, permainan tim) yang diimbangi dengan sesi mindfulness, konseling, dan literasi gizi.
Team Building & Problem Solving: latihan lapangan berbasis simulasi---dari survival camp di alam terbuka, proyek sosial di desa, hingga kompetisi antartim---untuk membentuk solidaritas dan kepemimpinan alami.
Kebhinekaan Hidup Nyata: peserta sengaja dicampur lintas daerah, agama, dan strata ekonomi agar mengalami "Indonesia dalam miniatur."
Tujuan Akhir Fase 1:
Terbentuknya karakter disiplin yang konsisten, bukan sekadar temporer.
Remaja memahami arti bela negara yang relevan dengan konteks abad 21.
Terciptanya fondasi fisik-mental yang tangguh untuk menahan tekanan akademis maupun sosial.
Lahirnya ikatan sosial lintas identitas yang akan memperkuat kohesi nasional di masa depan.
Fase ini dirancang sebagai "reset button" identitas remaja---menarik mereka keluar dari jebakan alienasi digital dan membangun basis yang siap melompat ke fase berikutnya: peminatan unggulan.
2. Fase 2 (6 Bulan): Penjurusan berbasis Minat dan Bakat (Teknologi, Bisnis, Saintek, Olahraga, dll)