Contoh inisiatif open-source seperti TensorFlow, Hugging Face, dan OpenAI API dapat dijadikan basis untuk pengembangan lokal yang lebih inklusif dan transparan.
2. Ruang Belajar Mandiri dan Inkubasi Komunitas
Pendirian ruang belajar mandiri atau learning hubs di berbagai daerah dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling berbagi ilmu, berdiskusi, dan mengembangkan proyek AI bersama.
Ruang ini bisa berbentuk coworking space, perpustakaan digital, atau ruang komunitas yang difasilitasi oleh universitas, LSM, atau kelompok swadaya masyarakat.
Pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan peer-to-peer menjadi metode efektif untuk membangun kapasitas teknologi sekaligus membangun narasi sosial tentang AI yang relevan.
3. Festival Narasi Teknologi: Ajang Sosialisasi dan Inspirasi
Festival teknologi yang mengangkat tema AI dan digitalisasi dapat menjadi momentum untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan---akademisi, penggiat komunitas, pelaku industri, dan masyarakat umum.
Festival ini berfungsi sebagai ruang publik untuk mendemokratisasi diskursus AI, memperkuat narasi alternatif, serta memperlihatkan kisah sukses dan tantangan di lapangan.
Kegiatan seperti workshop, seminar, pameran inovasi, serta pertunjukan seni digital dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat luas.
Kolaborasi swadaya melalui open-source AI, ruang belajar mandiri, dan festival narasi teknologi merupakan pilar penting dalam membangun Ratu Narasi AI yang kuat dan tahan banting. Dengan sinergi yang terbangun dari bawah, narasi AI Indonesia dapat lebih autentik, adaptif, dan berkelanjutan.
Menjadi Feromon Baru Peradaban