AI ramah lingkungan: pengembangan algoritma hemat energi dan perangkat keras yang efisien.
Energi terbarukan: integrasi AI dengan sumber energi hijau seperti tenaga surya dan mikrohidro, terutama di daerah terpencil.
Sirkularitas teknologi: memaksimalkan daur ulang komponen elektronik dan pengelolaan limbah e-waste yang semakin meningkat.
C. Sinergi Tradisi Lokal dan Teknologi Hijau
Indonesia kaya dengan kearifan lokal yang mendukung keberlanjutan:
Sistem Subak Bali sebagai contoh pengelolaan air berkelanjutan dan demokratis.
Hutan adat dan konservasi berbasis masyarakat yang menjaga keanekaragaman hayati sekaligus mendorong ketahanan pangan.
Narasi AI yang kuat harus mampu menjembatani teknologi dengan tradisi ini, menciptakan model "teknologi lestari" yang tidak hanya mengakselerasi kemajuan tetapi juga melindungi bumi dan warisan generasi.
D. Dampak Sosial-Ekologis dan Keadilan Iklim
Selain aspek teknis, narasi keberlanjutan harus menyentuh dimensi sosial:
Bagaimana AI bisa membantu mitigasi bencana alam, pengelolaan sumber daya air, dan pemantauan deforestasi.