Teknologi dan Intervensi Sosial: Masa depan bukan takdir mutlak; kebijakan, teknologi, dan kreativitas manusia mengintervensi arah sejarah.
9. The Situation Around Us (Situasi di Sekitar Kita)
Ekologi Desain dan Rekayasa Sosial: Arsitektur, teknologi, dan peraturan bisa membentuk ruang dan perilaku di dalamnya.
Pengaruh Sosial Mikro: Dengan mengubah interaksi kecil (misal, senyum, sikap kolaboratif), kita bisa menggeser dinamika situasi.
Teori Kompleksitas: Sistem sosial bersifat sensitif terhadap perubahan kecil (efek kupu-kupu), sehingga intervensi minimal pun bisa menimbulkan dampak besar jika tepat konteks.
Apa yang disebut "tidak bisa dikontrol" sering kali hanya berarti "tidak bisa dikendalikan secara langsung dan instan". Namun, melalui pengaruh sistemik, manipulasi simbolik, komunikasi reflektif, dan rekonstruksi kognitif, kita tetap dapat menggeser, membentuk ulang, dan bahkan merevolusi hal-hal yang tampak berada di luar jangkauan.
Lampiran 2: Intervensi Eksternal terhadap Variabel "I Can"
1. Positive Attitude (Sikap Positif)
Kondisi Sosial & Lingkungan: Hidup di lingkungan penuh tekanan (kemiskinan, kekerasan, atau diskriminasi sistemik) bisa membuat sikap positif bukan sekadar pilihan, melainkan perjuangan.
Paparan Informasi Negatif: Algoritma media sosial yang bias terhadap konflik dan emosi negatif bisa mengikis semangat dan menurunkan afek positif.
Gangguan Neurokimia: Depresi, PTSD, atau gangguan bipolar memengaruhi respons afektif, bahkan ketika seseorang "ingin" berpikir positif.