Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membongkar Batasan Antara Hal yang Bisa Dikendalikan dan Hal yang Tidak Bisa Dikendalikan

16 April 2025   19:30 Diperbarui: 16 April 2025   16:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mat, Gabor. (2022). The Myth of Normal: Trauma, Illness, and Healing in a Toxic Culture. Avery Publishing. Sumber kontemporer yang menghubungkan trauma, sistem sosial, dan ilusi kontrol terhadap kesehatan dan keseimbangan batin.

Lampiran 1: Cara Mempengaruhi Variabel yang Dianggap "Tidak Bisa Dikontrol"

1. What Others Think (Apa yang Dipikirkan Orang Lain)

Pengaruh Sosial dan Priming: Melalui cara kita berpakaian, berbicara, dan membawa diri, kita membentuk kesan yang memengaruhi persepsi orang lain.

Nudging Kognitif: Strategi komunikasi tertentu (framing, storytelling) dapat menanamkan ide yang memengaruhi arah pemikiran orang, meski tanpa kontrol penuh.

Neurosains Sosial: Mirror neuron menunjukkan bahwa pikiran kita bisa dipengaruhi oleh emosi atau ekspresi orang lain---dan sebaliknya.

2. What Others Say (Apa yang Dikatakan Orang Lain)

Kontrol Konteks Interaksi: Kita bisa membentuk struktur percakapan melalui pertanyaan terarah, mengalihkan topik, atau menciptakan suasana tertentu.

Strategi Retoris: Teknik persuasi (logos, ethos, pathos) dalam retorika dapat membentuk respons verbal orang lain, terutama dalam debat, wawancara, atau negosiasi.

Norma Sosial: Ketika norma yang kita bangun kuat, tekanan kelompok (peer pressure) bisa membentuk ulang pola komunikasi orang.

3. What Others Feel (Apa yang Dirasakan Orang Lain)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun