Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membongkar Batasan Antara Hal yang Bisa Dikendalikan dan Hal yang Tidak Bisa Dikendalikan

16 April 2025   19:30 Diperbarui: 16 April 2025   16:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju Etika Kontrol yang Etis dan Ekologis

Dalam dunia yang saling terhubung, pemahaman tentang kontrol juga harus mempertimbangkan dampak sistemik. Jika kontrol dipraktikkan tanpa kesadaran relasional (misalnya dalam bentuk manipulasi yang merusak atau eksploitasi), maka ia akan menghancurkan jaringan tempat kita sendiri bergantung. Sebaliknya, kontrol yang etis, yang didasarkan pada kesalinghubungan, adaptasi, dan keberanian untuk menolak stagnasi, akan melahirkan bentuk kehidupan yang lebih lestari dan manusiawi.

Penutup akhir:

Kontrol yang sejati bukanlah tentang mengendalikan segalanya, melainkan tentang berdamai dengan keterbatasan, peka terhadap peluang, berani menolak stagnasi, dan menari bersama perubahan. Dunia bukanlah benda mati untuk dikuasai, tetapi sahabat dinamis yang mengundang kita untuk terus belajar, beradaptasi, berpengaruh, dan berjuang.

Maka dari itu, mungkin sudah waktunya kita mengubah kalimat viral itu menjadi:

"It's not about what I can control, but how I can adapt, resist, and co-create meaningfully."

Dan di situlah letak kebebasan sejati: lentur tapi tidak menyerah, terbuka tapi tetap menggugat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sartre, Jean-Paul. (1943). Being and Nothingness: An Essay on Phenomenological Ontology. Trans. Hazel E. Barnes. New York: Philosophical Library.  Digunakan untuk menjelaskan kebebasan radikal dan keterlemparan eksistensial manusia ke dalam dunia tanpa kendali penuh.

  2. Foucault, Michel. (1977). Discipline and Punish: The Birth of the Prison. New York: Pantheon Books. Sumber utama untuk membahas konsep kekuasaan sebagai jaringan kontrol yang tidak selalu kasat mata.

  3. Luhmann, Niklas. (1995). Social Systems. Stanford: Stanford University Press. Rujukan sentral untuk memahami individu sebagai simpul dalam jaringan komunikasi sosial, bukan entitas otonom.

  4. HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun