Aku sekarat
Menahan rindu yang berkarat
5
Menggelar Tentram
Saat hanyut dalam RASA, anganangan tibatiba menyela dan diamdiam menyeretku, membawa menjauh dari RASA. Sebelum terlalu jauh, kutegur ia.Â
" Hai, kau Cah Bagus. Hendak kau ajak aku kemana ? Ke masa depan yang masih penuh perkiraan & tanda tanya ? Atau ke masa kemarin yang telah lalu ?Â
Ayolah, diam dan tenanglah DISINI. Nikmati yang sedang terjadi KINI. RASAkan darah yang mengalir ke seluruh tubuh & oksigen yang memenuhi tiap sel. RASAkan dan nikmati semuanya. Pori-pori yang bernafas bebas dan rambut yg asik diskusi, tentang siapa yang memutih duluan. Naah, gitu doong, diam tenang dan .... "
Begitu selesai kubujuk angananganku, aku sudah lelap, tanpa mimpi. Zzzzzz
6
Di Stasiun Pada Pagi Buta Hari Ini
Andai aku bisa sampai padamu saat ini, _saat kau masih terlelap_, pasti aku bangunkan kamu dengan kecup dan bunga. Namun waktu senantiasa setia pada detiknya. Hingga aku harus menunggu sampai jam kereta berangkat tiba. Lalu saatnya aku melewati rindu yang mengalur sepanjang rel hingga jalan menujumu.