Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kajian Literatur "Nietzsche dan Seni"

24 Mei 2020   17:54 Diperbarui: 28 Mei 2020   13:16 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lidahku sudah menjadi dan sedikit lagi selain itu, dan keributan anak sungai, jatuh dari bebatuan yang tinggi: ke bawah ke lembah, aku akan menuangkan kata-kataku.

"Dan biarkan semburan cintaku mengalir ke semua jalan raya yang terhalang. Bagaimana bisa semburan membantu tetapi menemukan jalan ke laut!

"Sesungguhnya, sebuah danau terletak di dalam diriku, berpuas diri dan sendirian; tetapi aliran cintaku membuat ini bersamanya, turun --- ke laut!

"Jalan raya baru yang saya tapak, dunia baru datang kepada saya; seperti semua pencipta saya sudah bosan dengan bahasa-bahasa lama. Roh saya tidak lagi berjalan dengan sol yang usang.

"Terlalu lambat berjalan adalah pidato bagiku: ---Dalam keretamu, hai badai, apakah aku melompat! Dan bahkan engkau akan mencambuk iblisku.

"Begitulah kata Zarathustra." [11]

[1] Dikirim di University College pada 1 Desember 1910.

[2] WP,   Vol. Aku p. 1.

[3] hsthetic (terjemahan oleh Douglas Ainslie), hlm. 350.

[4] Nietzsches sthetik, hal. 5.

[5] BT,   hlm. 183.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun