Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kepribadian Harimau: Psikologi Waspada dan Strategi Teritorial dalam Relasi Pasca Luka

7 Juli 2025   05:02 Diperbarui: 7 Juli 2025   05:02 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Dalam Psikologi Klinis: Strategi, Bukan Gangguan

Dalam praktik klinis, individu berkepribadian Harimau sering kali hadir sebagai klien dengan keluhan:

ketidakpercayaan terhadap orang lain,
keengganan membuka diri,
dan kecenderungan menghindari konflik terbuka sambil menyimpan memori luka yang kuat.

Namun, yang selama ini dianggap sebagai gejala avoidant atau trauma kompleks bisa jadi merupakan ekspresi dari strategic vigilance---yaitu strategi bertahan jangka panjang yang tidak kompatibel dengan pendekatan terapi yang terlalu cepat atau terlalu eksploratif.

Integrasi Harimau ke dalam psikologi klinis membutuhkan pendekatan terapeutik baru:

Terapi yang menghormati mekanisme proteksi, bukan langsung melucuti,
Pendekatan berbasis trust pacing, di mana terapis sadar bahwa membuka luka lama bisa sama bahayanya dengan tidak membahasnya sama sekali,
Terapi jangka menengah-panjang yang fokus bukan hanya pada "penyembuhan", tetapi juga pada reintegration of power.

Harimau tidak ingin jadi jinak.
 Ia ingin tetap punya cakar---tapi tahu kapan menyarungkannya.

2. Dalam Dunia Organisasi: Harimau sebagai Pilar Loyalitas Strategis

Di dunia kerja, banyak Harimau adalah:

individu tenang, pengamat tajam,
eksekutor diam-diam yang tidak suka pamer,
dan kolega yang ingat siapa yang pernah menikam dari belakang.
Namun mereka juga:

menjadi aset dalam tim karena daya ingat relasionalnya yang kuat,
mampu mendeteksi motif-motif tersembunyi,
dan menjaga loyalitas kepada struktur yang adil dan tidak melukai.
Jika organisasi memahami mereka:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun