Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kepribadian Harimau: Psikologi Waspada dan Strategi Teritorial dalam Relasi Pasca Luka

7 Juli 2025   05:02 Diperbarui: 7 Juli 2025   05:02 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Keterbatasan MBTI, Big Five, dan Enneagram dalam Menjelaskan Perilaku Pasif-Agresif Strategis

Psikologi kepribadian modern telah lama mencoba memetakan pola pikir, emosi, dan tindakan manusia melalui berbagai model: MBTI, Big Five, dan Enneagram adalah tiga pendekatan yang paling luas digunakan. Namun, ketika kita mencoba menempatkan tipe kepribadian Harimau dalam kerangka ini, kita mulai menyadari adanya ruang kosong --- zona keabu-abuan yang tidak sepenuhnya terjangkau oleh kategori yang ada.

1. MBTI: Struktur Biner yang Terlalu Kaku

Dalam kerangka MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), individu dikotak-kotakkan ke dalam 16 kombinasi berdasarkan empat dikotomi: Introvert--Ekstrovert, Intuitif--Sensing, Thinking--Feeling, Judging--Perceiving.

Namun, Harimau tidak tunduk pada dikotomi sederhana itu.
 Ia bisa tampak introvert saat menyendiri di balik semak strategi, tapi juga sangat ekstrovert saat mengambil alih ruang dan menunjukkan dominasi sosial. Ia berpikir dengan kalkulasi dingin, tapi tetap menyimpan rasa empati samar terhadap mangsanya. Ia judging dalam hal kontrol, tapi juga perceiving dalam hal membaca peluang.

Masalahnya adalah ini: MBTI mendasarkan penilaian pada preferensi yang cenderung konsisten dan statis, sedangkan Harimau justru bersifat strategis dan kontekstual. Ia bukan thinking atau feeling --- ia adalah penggabungan keduanya dengan intensitas berbeda tergantung pada ancaman.

2. Big Five: Tidak Cukup Menyentuh Dimensi Strategis-Personal

Model Big Five (Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, Neuroticism) memiliki keunggulan karena lebih empiris dan berbasis spektrum. Tapi ia pun masih kesulitan menjangkau spektrum moral dan dimensi kehendak strategis manusia.

Contoh:

Harimau bisa tinggi dalam Conscientiousness karena penuh perhitungan.
Ia bisa terlihat rendah dalam Agreeableness, namun sebenarnya bukan karena bermusuhan, melainkan karena ia menyimpan memori luka dan tidak mudah memberi ruang kedua kalinya.
Big Five juga gagal menangkap intensitas kesadaran taktis. Seseorang bisa tampak sangat agreeableness dalam pengamatan biasa, tapi dalam konteks memori ancaman dan perencanaan pembalasan, mereka menyimpan gerak yang sepenuhnya tidak agreeable --- tapi tidak disorder. Itulah yang terjadi pada Harimau.

3. Enneagram: Pendekatan Motivasi yang Tidak Menangkap Kedalaman Refleksi Taktis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun