Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kepribadian Harimau: Psikologi Waspada dan Strategi Teritorial dalam Relasi Pasca Luka

7 Juli 2025   05:02 Diperbarui: 7 Juli 2025   05:02 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Pendekar Sunyi dalam Wayang (Contoh: Batara Guru dalam Semedi, atau Sumantri dalam penyesalan)

  • arakter utama: Tokoh yang menyimpan luka keluarga, tidak langsung bereaksi, dan akhirnya memilih jalan yang tidak populer.

  • Persamaan:

    • Perjalanan batin jauh lebih penting daripada pengakuan.

    • Luka menjadi bagian dari identitas, bukan aib.

  • Perbedaan:

    • Wayang hidup dalam kerangka takdir dan moralitas eksternal; Harimau hidup dalam kecerdasan emosional strategis yang dibentuk pengalaman.

Kesimpulan Arketipal

Kepribadian Harimau bukan pengulangan dari mitos-mitos terdahulu, tapi resonansi evolusioner modern dari pola-pola tersebut, dengan kecerdasan afektif relasional sebagai pusat orbitnya. Ia bukan pahlawan. Ia bukan penjahat. Ia bahkan bukan "tengah-tengah". Harimau adalah perwujudan sadar dari pertahanan emosional dan strategi hubungan jangka panjang, lahir bukan dari pelajaran moral, tapi dari pengalaman --- dan disempurnakan oleh waktu.

C. Penekanan pada Aspek Dominasi, Pengaruh Sosial, Luka, dan Kuasa dalam Relasi

Dalam lanskap kepribadian modern, wacana seputar dominasi dan pengaruh sosial sering kali terbagi menjadi dikotomi kasar: antara mereka yang secara aktif mengejar kekuasaan (seperti arketipe Alpha) dan mereka yang menolaknya atau menghindar dari struktur sosial sepenuhnya (seperti Sigma). Namun, kepribadian Harimau tidak cocok dalam spektrum tersebut. Harimau bukan predator sosial, bukan pula penyendiri eksistensial. Ia adalah arsitek kuasa yang diam, membangun pengaruh bukan dengan ekspansi, tapi dengan rekognisi memori emosional dan pemetaan batas relasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun