Seorang coach kepenulisan berpengalaman memberikan tips menulis kepada audiencenya. Kalau kamu ingin jadi penulis, maka langkah pertama adalah mulai menulis. Menulislah apa yang kamu tahu, yang paling kamu kuasai. Menulislah keseharianmu.
Seorang awam mungkin malah makin bingung jika mendengar tips seperti itu. Dia butuh ide, contoh bacaan, kepercayaan diri bahwa kisahnya layak ditulis, dan kemampuan untuk mengeksekusi sebuah tulisan sehingga menjadi tulisan inspiratif yang layak dibaca.
Satu, tentang Ide. Coach mengatakan tulislah apa yang paling kamu kuasai. Calon penulis misalnya seorang ibu rumah tangga. Ia  berpikir bahwa ilmu mengelola rumah tangga yang ia miliki -- adalah hal yang paling dikuasai, namun kurang layak untuk diceritakan. Maka, seharusnya diberikan contoh bahwa banyak para ibu yang telah membukukan karya yang bersumber dari pengalaman sehari-hari. Misalnya Nunung Nurlaela menulis "Pondok Mertua Indah" hasil pengalaman hidup serumah dengan mertua. Marie Kondo membagikan tips yang viral tentang bebenah rumah dan bukunya laris manis seperti kacang rebus.
Setelah membaca dan menerima pengetahuan bahwa ibu-ibu bisa juga menulis dan tulisan-tulisan sederhana tentang keluarga, dapur, anak, bersih-bersih rumah - ternyata bisa menjadi tulisan yang menginspirasi, barulah terbetik ide di kepala. Ide konkret dari saran coach: tulis hal yang paling kamu kuasai. Seorang ibu misalnya, biasa membuatkan juice tomat untuk anak-anaknya. Ia merasa dari hal sederhana itu bisa menulis tentang juice tomat rasa cinta.
Mulailah si ibu menuliskan artikelnya dengan membagi calon naskah menjadi tiga bagian. Bagian pertama pembukaan/prolog; bagian kedua:isi naskah; dan bagian ketiga: penutup.Â
Pada pembukaan tulis tentang buah tomat. Asal buah tomat, nama latin, kandungan vitamin. Dalam pembukaan ini tuliskan bahwa tomat baik dikonsumsi terutama untuk anak-anak karena menunjang tumbuh kembang mereka.
Isi naskah adalah pengalaman ibu tentang membuat juice tomat untuk anak-anak. Apa alasannya, biasa dibuat pagi atau sore, apakah anak-anak suka, dan mungkin resep juice tomat ala ibu.
Penutup menggarisbawahi apa-apa yang penting dari tulisan tersebut. Kita juga bisa mengajak para ibu lainnya untuk mulai membuat juice tomat bagi anak-anak mereka karena mengkonsumsi tomat itu sehat.
Tentu menulis untuk yang pertama kali akan bingung apakah tulisan sudah cukup atau belum. Maka diberikan rambu-rambu untuk artikel inspiratif, minimal 500 kata dan maksimal 1500 kata.
Setelah mencapai jumlah kata yang dibutuhkan, cobalah membaca artikel dengan memakai suara. Akan tampak kalimat mana yang janggal sehingga bisa diedit. Bisa juga ibu meminta orang terdekat untuk membaca artikel dan menyampaikan apa yang kurang.
Yang terakhir, kemana mempublikasikan tulisan tersebut? Pada sebuah pelatihan menulis, coach atau mentor atau panitia biasanya akan mengumpulkan semua tulisan peserta menjadi satu naskah buku. Buku yang isinya rame-rame tulisan orang banyak ini biasa disebut antologi.