Kontribusi Model terhadap Resolusi Konflik Profetik dan Spiritualitas Islam
Model ini menyumbangkan dua hal utama:
Konseptualisasi ulang ukhuwah dalam kerangka realisme profetik, yaitu bahwa persaudaraan tidak menuntut keseragaman, tetapi pengelolaan perbedaan secara adil, sabar, dan transenden;
Penyatuan antara kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan strategi sosial dalam menangani konflik, yang terinspirasi dari cara para nabi dan sahabat besar menyikapi pertentangan bukan dengan penyingkiran, melainkan dengan penyembuhan relasi dan peninggian maqam.
Keterbatasan Studi dan Arah Pengembangan Berikutnya
Studi ini bersifat eksploratif-kualitatif dengan keterbatasan pada cakupan tokoh dan sumber sejarah. Beberapa keterbatasan yang perlu dicatat:
Interpretasi terhadap narasi sejarah sangat dipengaruhi oleh sumber klasik dan tafsir tertentu, yang bisa jadi berbeda jika pendekatannya historis-kritis atau antropologis.
Belum diterapkan secara langsung dalam studi kasus kontemporer (misalnya konflik elite politik atau organisasi Islam saat ini), yang berpotensi menguji fleksibilitas dan validitas model ini.
Arah pengembangan berikutnya antara lain:
Uji lapangan model RCP-A dalam mediasi konflik komunitas atau organisasi Islam kontemporer, termasuk melalui focus group discussion dan metode partisipatif.
Pengembangan instrumen psikometrik atau indikator sosiologis untuk mengukur posisi individu atau komunitas dalam empat kuadran relasi dan tingkat implementasi lima lapisan resolusi.