Menyatukan Hati dan Pikiran: Formulasi Model Resolusi Konflik Profetik Berbasis Dinamika Persahabatan dalam Sejarah Kenabian dan Khulafaur Rasyidin
Abstrak
Penelitian ini merumuskan model resolusi konflik profetik berdasarkan dinamika persahabatan yang melibatkan variabel kesejalanan hati (emosional-afektif) dan kesejalanan pikiran (ideologis-kognitif). Empat tipe dasar relasi persahabatan diklasifikasikan: (1) sehati dan sepikiran, (2) sehati namun tidak sepikiran, (3) sepikiran namun tidak sehati, dan (4) tidak sehati dan tidak sepikiran. Studi ini menggunakan pendekatan historis-reflektif terhadap tokoh-tokoh profetik dan pascaprofetik seperti Musa--Harun, Musa--Khidir, Musa--Syuaib, serta empat Khulafaur Rasyidin: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Relasi Ali dan Aisyah juga dianalisis sebagai studi kasus konflik profetik yang kompleks dan personal. Hasil penelitian menghasilkan Model Resolusi Konflik Profetik (RCP-A) yang meliputi lima lapisan resolusi: Tafahhum (empati kognitif), Tanaasuh (nasihat bermartabat), Tasamuh (pemaafan sejati), Ta'awun (kolaborasi nilai), dan Taqdiriyatul Fitnah (pengakuan trauma sejarah). Model ini dapat diaplikasikan dalam konteks sosial kontemporer, konflik ormas, politik identitas, hingga rekonsiliasi pascaperpecahan komunitas. Studi ini berkontribusi pada pengembangan epistemologi konflik berbasis spiritualitas profetik dan psikologi sosial Islam.
Outline
1. Pendahuluan
Latar belakang konflik dalam hubungan antar individu maupun komunitas keimanan.
Relevansi memahami konflik dari sudut pandang profetik dan sejarah Islam.
Rumusan masalah.
Tujuan dan kontribusi penelitian.
2. Tinjauan Pustaka
Teori konflik sosial dan resolusinya (Galtung, Lederach).