Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Formulasi Model Resolusi Konflik Profetik Berbasis Dinamika Persahabatan

17 April 2025   09:02 Diperbarui: 17 April 2025   09:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski saran ini rasional, bisa jadi menyisakan luka bagi Aisyah, mengingat posisinya sebagai istri Nabi dan perempuan yang merasa difitnah secara kejam. Luka ini tidak serta-merta sembuh meski kasus tersebut berakhir dengan pembelaan Allah terhadap Aisyah (QS. An-Nur: 11--20).

Dimensi Ideologis:

Pada masa kekhalifahan Ali, Aisyah memimpin pasukan dalam Perang Jamal untuk menuntut keadilan atas kematian Utsman.

Pertarungan ini bukan semata-mata perseteruan politik, tapi juga akumulasi dari luka pribadi yang belum sembuh sepenuhnya.

Namun, usai konflik berdarah tersebut, Ali tetap memperlakukan Aisyah dengan hormat, memulangkan beliau ke Madinah dengan pengawalan penuh.

Upaya Rekonsiliasi dan Kehormatan:

Ali melarang pengikutnya untuk menjelekkan Aisyah setelah perang.

Aisyah pun tidak pernah menyerang karakter Ali setelah konflik.

Ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi konflik emosional dan ideologis, nilai-nilai profetik mencegah degradasi martabat pribadi di antara mereka.

Penegasan Konseptual:

Ketiga studi kasus ini memperlihatkan bahwa resolusi konflik profetik mengandalkan tiga aspek utama:

  1. HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun