8.1.2. Pengamatan Supernova Tipe Ia
Supernova Tipe Ia digunakan sebagai indikator jarak kosmologis karena memiliki luminositas intrinsik yang konsisten. Observasi supernova memungkinkan kita untuk:
Mengukur percepatan ekspansi semesta pada berbagai epoch kosmologis.
-
Membandingkan prediksi model elastisitas dengan tren perubahan laju ekspansi.
Jika ruang-waktu memiliki elastisitas, maka hubungan antara redshift (zz) dan magnitudo semu supernova seharusnya menunjukkan deviasi dari prediksi Lambda-CDM.
Data dari Pantheon+ Supernova Survey akan digunakan untuk mencari penyimpangan dalam konstanta Hubble (H0H_0) pada berbagai redshift.
Hipotesis yang diuji: Jika elastisitas ruang-waktu berperan, maka konstanta Hubble yang diperoleh dari data supernova pada z<1z < 1 harus menunjukkan tren non-linear yang berbeda dari model standar.
8.1.3. Struktur Besar Semesta (Large-Scale Structure, LSS)
Struktur besar semesta mencerminkan bagaimana materi terdistribusi dalam skala ratusan juta tahun cahaya. Jika elastisitas ruang-waktu memengaruhi ekspansi semesta, maka distribusi galaksi harus menunjukkan variasi dalam clustering yang tidak dijelaskan oleh gravitasi Newtonian atau relativitas umum standar.
Data dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS) dan Dark Energy Survey (DES) digunakan untuk menganalisis fungsi korelasi dua titik galaksi.
Jika elastisitas berperan, maka akan terlihat pola osilasi tambahan dalam distribusi galaksi pada skala 100-200 Mpc, mirip dengan osilasi akustik baryon (BAO).
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!