Jika elastisitas ruang-waktu tinggi, maka laju ekspansi akan terus meningkat.
Ini cocok dengan skenario Big Rip, di mana semesta mengalami ekspansi tanpa batas dan struktur galaksi serta atom akhirnya hancur.
Semesta dengan Elastisitas Rendah (0\kappa \ll 0)
Jika elastisitas ruang-waktu rendah, maka tekanan internal lebih sulit mengubah geometri semesta.
Ini bisa mengarah ke skenario Big Crunch, di mana ekspansi melambat dan akhirnya semesta runtuh kembali.
Semesta dengan Elastisitas Seimbang (0\kappa \approx 0)
Jika elastisitas berada pada keseimbangan tertentu, maka ekspansi semesta akan melambat tetapi tidak berhenti.
Ini mendukung model kosmologi Lambda-CDM, di mana semesta terus mengembang tetapi dengan percepatan yang terbatas.
5.5. Kesimpulan
Pendekatan standar kosmologi (Friedmann, relativitas umum) tidak mempertimbangkan secara eksplisit elastisitas bahan pengisi dan elastisitas ruang-waktu, yang dapat menjadi faktor penting dalam memahami dinamika semesta.
Model matematis kita memasukkan dua faktor baru: elastisitas bahan pengisi (EE) dan elastisitas ruang-waktu (\kappa), yang memperkaya pemahaman tentang evolusi semesta.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!