Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Model Kosmologi Berbasis Fisika Ketupat Lebaran

1 April 2025   18:19 Diperbarui: 1 April 2025   18:19 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interpretasi hasil dan implikasi dari model yang dibangun terhadap pemahaman kita tentang semesta

Potensi penerapan model ini dalam penelitian kosmologi lebih lanjut

10. Kesimpulan dan Rekomendasi

Rangkuman temuan utama

Usulan untuk eksperimen lebih lanjut dan pengembangan teori elastisitas ruang-waktu dalam kosmologi

BAB 1. Pendahuluan

Latar Belakang Masalah dan Pentingnya Memahami Dinamika Ekspansi Semesta

Kosmologi modern telah berkembang pesat dengan ditemukannya ekspansi semesta oleh Edwin Hubble dan pengukuran lebih lanjut yang menunjukkan bahwa ekspansi ini semakin dipercepat, sebagaimana ditunjukkan oleh pengamatan supernova tipe Ia. Model standar kosmologi, yang dikenal sebagai CDM (Lambda Cold Dark Matter), telah berhasil menjelaskan banyak aspek evolusi semesta dengan memperhitungkan energi gelap sebagai faktor utama percepatan ekspansi, serta materi gelap sebagai penyusun struktur semesta.

Namun, meskipun CDM sangat sukses dalam menjelaskan observasi skala besar, model ini masih menghadapi beberapa tantangan fundamental:

  1. Masalah Konstanta Kosmologis -- Nilai konstanta kosmologis yang diusulkan oleh model CDM (berbasis energi vakum) lebih dari 10 kali lebih kecil dibandingkan prediksi teori medan kuantum, sehingga menciptakan ketidaksesuaian yang sangat besar.

  2. Ketidakpastian dalam Percepatan Ekspansi -- Pengukuran konstanta Hubble (H) dari metode yang berbeda menunjukkan ketidaksesuaian (tension) yang signifikan antara pengukuran berbasis radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB) dan pengukuran berbasis supernova tipe Ia di semesta yang lebih dekat.

  3. Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun