Ruang-waktu dalam kosmologi dapat dianggap sebagai wadah elastis yang menampung seluruh materi dan energi semesta. Seberapa elastis wadah ini menentukan bagaimana semesta mengakomodasi tekanan internalnya.
Jika ruang-waktu sangat elastis, maka ia dapat mengembang terus-menerus tanpa batas, seperti balon yang tidak pernah meledak.
Jika ruang-waktu kurang elastis, maka ia akan melawan ekspansi dan bahkan mungkin menyebabkan kontraksi di masa depan (Big Crunch).
Dalam kosmologi, elastisitas ruang-waktu dapat dikaitkan dengan konstanta kosmologis  \Lambda dan parameter kelengkungan semesta k:
=dVdP Â \kappa = \frac{dV}{dP}
yang menghubungkan perubahan volume semesta dengan tekanan internalnya.
Jika >0 Â \Lambda > 0 (energi gelap mendominasi), maka elastisitas ruang-waktu tinggi dan semesta mengalami ekspansi dipercepat.
Jika <0 Â \Lambda < 0, maka elastisitas rendah dan semesta bisa mengalami kontraksi.
Jika =0 Â \Lambda = 0, semesta hanya berekspansi dengan laju yang ditentukan oleh materi dan radiasi yang ada.
Dalam analogi ketupat: