Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bandung Beraksi

4 Mei 2020   07:49 Diperbarui: 4 Mei 2020   07:59 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Butuh waktu delapan menit bagi Ikbal, Julian, dan Drew untuk sampai sebelum melompat masuk kedalam mobil. 

Rika sudah ada didalam dan Jee langsung tancap gas menuju jalan tol secepat dia bisa. 

"Cepat, Jee, polisi sudah berdatangan," kata Julian. 

"Semoga saja polisi tidak mengira kita pelaku terornya," tambah Drew. 

Jee nyengir, "Kita sudah diikuti," katanya sambil melihat arah spion belakang. Ada dua motor patroli pengawal tepat dibelakang mobilnya. 

Julian menyahut lagi, "Ngebut!" 

"Kita berhenti, Jee," Ikbal menyanggah Drew. 

"Apa?!" Julian kaget. Drew ikut terbelalak, 

"Kita sedang dikejar, Ikbal!" 

"Bilang saja kita dari Akademi. Tenang saja," jawab Ikbal. "Berhenti, Jee." 

Jee meminggirkan mobil di jalan yang tidak ramai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun