Jee menyeringai lebar, "Dengan senang hati!" Jee menginjak pedal gasnya lebih dalam.Â
Dia melaju lebih cepat di lajur kanan. News van yang tadinya ada di jalur tengah juga masuk ke lajur kanan.Â
"Haduh, jalanan padat!" keluh Rika dari kursi belakang melihatnya jejeran mobil di depannya.Â
Jee nyengir lagi, "Sudah kubilang kalian siap-siap saja. Ini keahlianku," katanya memperdalam injakan gasnya.Â
Jee masuk ke lajur tengah dengan cepat lalu masuk lagi ke lajur kanan untuk mendahului Mercedes Benz di depannya. Segera saja dia memotong lagi ke lajur tengah melewati minibus lalu pindah ke lajur kiri dan berhenti dibelakang truk kontainer.Â
Setelah satu menit mengekor, Jee melaju cepat mendahului kontainer itu lalu memotong sebuah MPV yang ada di lajur tengah. Hanya tujuh detik Jee ada di lajur tengah sebelum tancap gas lagi memotong ke lajur kanan.Â
Manuver yang dilakukan Jee itu mendapat klakson bertubi-tubi dari beberapa pengemudi di jalan tol yang terganggu.Â
"Hati-hati, Jee! Kita bisa tabrakan!" teriak Rika. Jee tertawa,Â
"Kau penembak jitu tapi takut ngebut?" ledeknya.Â
Rika memukul lengan Jee kuat-kuat yang membuat Jee mengaduh,Â
"Hati-hati, aku lagi nyetir." Jee menyalip lagi mobil-mobil didepannya dengan cara zig-zag dan berpindah-pindah lajur.Â