Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bandung Beraksi

4 Mei 2020   07:49 Diperbarui: 4 Mei 2020   07:59 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kau yang bayar, Jee." sahut Rika.

Jee mendengus tapi tidak mengatakan apa-apa dan tetap memandang ke arah jalanan di depan. Dia tidak keberatan membayar makanan para seniornya itu karena dari mereka semua memang hanya dia yang diberkahi kelimpahan uang.

Lima menit kemudian Jee melambatkan laju mobilnya memasuki rest area. Mereka menghabiskan satu setengah jam di kedai soto sembari bercengkerama dan menunggu Ikbal dan Rika salat Zuhur. 

Saat tiba mereka meninggalkan rest area Jee menolak tawaran Drew untuk menggantikannya mengemudi. 

"Aku harus menyelesaikan tugas sampai kita selamat kembali ke Akademi,"

Rika terkekeh mendengar Jee bicara dengan berwibawa namun terdengar sarkatis. "Terima kasih traktirannya, Jee," sahut Rika disela kekehannya. 

"No problem," jawab Jee. 

Jee memacu mobilnya dengan keceparan maksimum di sepanjang jalan tol dan mereka sampai di gerbang Akademi ketika matahari siap meluncur ke ufuk barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun