"Akhirnya Allah mempersatukan kita kembali." Lautan tersenyum. Termasuk nakhoda. Â Permata tertawa terbahak-bahak. Mereka berpelukkan di atas dipan. Raja dan ratu Makassar berpelukkan dan menyeka air mata. Dayang-dayang pun tersenyum. "Oh ya ada cenderamata untukmu. Aku bawakan Al Quran dari Gujarat. Indah sekali. Kau harus membacanya sampai khatam, sama ketika sebelum bersanding di pelaminan."
Â
""""
      Begitulah kisah putri Rembulan. Kecantikkannya yang tiada tara dengan cahaya merah jambu menganalogikan mengenai kehebatan yang Maha Kuasa. Meskipun dalam kehidupan nyata yang demikian belum kita jumpain.  Bidadari itu adalah ciptaan Allah SWT yang  ada di surga-Nya. Semoga cerita putri Rembulan membuat kita semakin dewasa memahami hidup dan cinta, serta semakin dekat dengan Allah SWT. Bukan sebaliknya. Ambillah hal yang positif dari cerita ini. Â
SEKIAN
                                    Â
           Â
     Â
Â
      Â