Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Putri Rembulan (Novel Klasik Keluarga)

26 Agustus 2018   16:44 Diperbarui: 3 September 2019   17:01 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                        """"

            "Syukurlah laut membisu."

             "Mana mungkin laut yang begitu luas diam begitu senyap. Pasti dia akan bersuara-suara kecil, yang berasal dari gelombang-gelombang yang selalu dimiliki oleh sang laut."

             "Sepertinya kau telah merindukan laut, sama seperti kau merindukanku, sehingga kau bisa begitu detil menjelaskan sang laut, karena ada memori yang tak terlupakan tentang kita di laut sana."  Sesampainya sang suami di istana, putri Rembulan senang sekali.

            "Kau benar sayang, kau akan kembali cepat. Terima kasih kau cepat pulang."

            " Jangan lupa berterima kasih kepada Yang Maha Esa, karena sesungguhnya karena Dialah, suamimu ini bisa kembali cepat, karena memang pekerjaan sudah selesai. Baiklah sayang aku tidak akan pergi pergi lagi, kecuali membawamu turut serta." Sang istri pun tersenyum yang sedang mengendong putri Permata.  "Ini ayah sayang. Kamu tidak rewel kan?"


           "Iya dia senang sekali berjalan, bahkan berlari. Kata neneknya dia harus menjadi wanita yang kuat."

           " Betul betul. Bagaimana kabar keluarga, ayah dan ibuku?"   

           "Kami sehat," Raja dan Ratu datang menghampiri menantu dan putranya yang baru tiba di halaman depan rumahnya.

Pangeran Maulana baru menyadari kedatangan ayahanda dan ibundanya, karena tertutup iringan pengawal yang menyambut.

                                                            """"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun