Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Putri Rembulan (Novel Klasik Keluarga)

26 Agustus 2018   16:44 Diperbarui: 3 September 2019   17:01 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           "Sudah jawab saja tidak usah basa basi."  

            "Namanya putri Rembulan dan anakku permata. Aku sudah pernah memberitahukan nama istriku tercinta."

            "Kau yakin aku akan menemukan wanita yang tepat."

            " Tentu saja. Berdoalah. " Mereka pun mengerjakan sholat di kapal. Selesai sholat,   mereka makan. Selesai makan mereka berpikir ke depannya.  "Tidak sengaja, karena ingin memperpanjang hidup, kita sudah menciptakan lapangan pekerjaan baru ya."

        "Iya, sobatku," jawab nakhoda semangat sambil mengulum senyum.

         " Nakhoda meskipun kau sudah menikah, kau bisa menjadi raja di laut, seperti teman kita yang rumahnya ada di dekat laut. Dia dan keluarganya tinggal di laut. Di negeriku pun ada namanya, anak jermal.  Mereka nelayan. Mata pencahariannya mencari ikan di laut."


         "Lama-lama aku tertarik dengan agama yang mencintai perdamaian. Kau bilang nama agamamu  Islam dan berarti damai. Dii.."

          "Dinul Islam."

           "Tetapi kau jangan marah kawan, jika akan ada saja yang mungkin menganggu arti harafiah nama tersebut.

           "Aku mengerti, karena di dunia ini tidak semuanya baik dan mendukung kita."

          "Aku ingin memberitahukan bahwa penawarmu ada di sebuah botol kecil yang ada ukiran gambar ularnya. Botol tersebut ada di sebuah kotak kayu yang terkunci. Ini dia kuncinya. Namun, aku tidak akan memberitahukan dimana kotak kayu tersebut." Pendekar pun menerima kunci tersebut dan berdoa dalam hati agar segera terbebas dan ilmunya pulih kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun