"Sepertinya demikian dan semoga saja tetapi bukan berasal dari sayembara. Semoga kakanda, putri Cempaka, mendapatkan suami yang baik."
"Mengapa tidak dari sayembara?"
"Karena katanya putri Cempaka sudah jatuh hati dengan pemuda lain, yang baik perangainya."
"Baik sekarang mengenai tanah Deli."
"Sawah-sawah hijau dan menyejukkan mata orang yang memandang. Sistem pengairannya dikelola. Raja dan ratu Indraloka selalu mencari tahu mengenai cara pengolahan yang baik. Bentuk tanah sangat berpengaruh. Coba bibi datang ke tanah Deli, di dekat istana Indraloka ada sungai panjang meliuk-liuk seperti ular. Sungai ini digunakan untuk sampai ke daerah-daerah lain. Orang-orang membawa barang dagangannya, terutama rempah-rempah. Rempah-rempah ini sangat berguna untuk kesehatan."
"Di seluruh pulau negeri ini, ada banyak sekali rempah-rempah yang ditemukan," bibi memberi komentar.
"Benar bibi. Perempuan-perempuan akan mandi dengan rempah-rempah, dan akan semakin cantiklah dia. Sebenarnya ada mata pencaharian yang lebih sering dikerjakan oleh warga, yaitu menanam kelapa dan pisang, dan mencari hasil hutan, serta memelihara unggas. Sebagian masyarakat juga senang berdagang. Terutama rakyat raja Haru. Oh ya bibi ada cerita mengenai bidadari yang turun dari langit. Bidadari turun ke gunung dan berbaur dengan orang biasa. Itu di tanah batak, yang punya hubungan erat dengan raja Aru. "
"Seperti legenda putri yang sangat cantik dari tanah Deli tentunya," bibi berbicara dengan lembut.
"Bibi tahu juga cerita itu."
"Ya, bibi juga tahu dari pamanmu, bahwa kerajaan Indraloka dekat sekali dengan kerajaan Haru."
"Oh, ya kanjeng sunan dulu tinggal di Samudera Pasai ya, bibi."