“Anda tinggal di sekitar sini?”
Lena menggeleng. “Tidak. Hanya, bekerja di dekat mall ini. Saya akan pulang.”
“Mampir sebentar di mall?”
Lena mendesahkan tawa, dan ia merasa lebih santai.
Namanya Indra. Ia baru beberapa hari di Indonesia. Sebagai seorang Indonesia, Indra memiliki kewarganegaraan Perancis dan telah tinggal bertahun-tahun di Limoges.
Itu adalah sebuah kota kecil, kalau tidak dibilang desa yang maju, di perbatasan kota Paris. Ia menceritakannya saat berjalan mendampingi Lena hingga mereka akan berpisah di depan toko buku satu-satunya di mall itu. Sebagai seorang Analis Keuangan, Indra bekerja di Kantor Kedutaan Perancis dan sekarang ia diutus selama beberapa bulan untuk mengamati pergerakan ekonomi di negaranya sendiri. Kantornya ada di wilayah lingkar mega Kuningan tetapi ia diberikan tempat tinggal di apartemen bintang lima yang gedungnya sangat besar dan menyatu dengan mall ini.
“Anda suka membaca buku?”
Indra menganggukkan kepala satu ketukan. “Aku akan sering berada di sini setiap sore,” katanya sembari tertawa. Lena mengangguk-angguk dengan senyum lebar.
“Saya setiap hari melewati toko buku ini. Di pintu keluarnya, di sana,” ia menoleh ke samping, menunjukkan kepada Indra lewat angkatan dagunya untuk sekilas, “ada lift, dan saya perlu melewatinya untuk keluar dari sini.”
Indra mengangguk paham. “Akan sangat menyenangkan bisa bertemu kembali denganmu, Lena,” sebagai seorang warga Negara Perancis, bahasa Indonesia Indra terdengar fasih.
Indra masih mengantar Lena sampai ke dalam toko buku, dan mereka bersalaman di dekat pintu keluarnya. Saat tangan Indra menggenggam tangannya, sekujur tubuh Lena seperti teraliri kesejukan air yang mengalir dari pusara kepalanya yang begitu dingin ke sekujur tubuhnya.