Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mawar Ini Bukan Untukmu

6 Juni 2016   05:41 Diperbarui: 27 Juni 2016   19:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Wike Nurani - dok. Wike

“Aaaa ... au kan titip salam ke qori yang kemarin Rojaban.”

“Itu aku yang baca Qur’an Ke.”

“Bukannya Irfandi?”

“Bukan, kan kemarin Irfan kehilangan suaranya. Serak. Tidak sehat dia....”

Lemas tangan Wike. Sapu yang dipegang jatuh kembali. Ia sama sekali tak menyangka jika yang tampil adalah qori pengganti. Gadis itu mengutuki dirinya sendiri, mengapa kemarin sampai terlambat dan tidak bertanya tentang siapa qorinya.

Hingga beberapa kata dari Noval terlontar, Wike tidak bereaksi. Gadis itu diam, hingga akhirnya Noval memilih pergi meninggalkan Wike sendirian.


Ketika April datang, Wike menggandeng tangannya untuk menepi ke pojok taman depan kelas.

“Gawat Priiilll.... aku harus gimana?” kata Wike dengan wajah cemas.

“Ada apa to?”

“Kemarin salah kirim salam! Itu yang kemarin tampil bukan Irfan, tapi Noval! Gawaaat!”

“Astaghfirullaaaaah Kekeee..... kok bisa?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun